Keindahan budaya dan alam Afganisthan di masa lalu terungkap jelas di novel yang mengagumkan ini, begitu juga dengan pertikaian yang diakibatkan oleh Taliban dan Rusia. Cerita persahabatan Amir dan Hassan, kisah persahabatan antara anak majikan dan pembantu kecilnya, seorang pashtun dengan hazara. Amir awalnya tidak menyadari ketulusan hati hassan si hazara, sampai kejadian tragis menimpa Hassan karena berusaha melindunginya dari kekejaman gerombolan Assef. Keberanian dan pengorbanan Hassan menimbulkan dilema di hati Amir, apakah dia harus menolong Hassan ataukah membiarkan itu terjadi agar dia mendapat perhatian lebih dari baba nya.
Peristiwa ini tetap menorehkan luka yang dalam bagi Amir bahkan sampai mereka dewasa dan hidup terpisah. Amir memutuskan untuk menetap di Amerika meneruskan kuliah,menikah tanpa memiliki anak dan menjadi seorang penulis fiksi. Sedangkan Hassan tetap di Afganisthan, menikah dan memiliki seorang anak.
Kekejaman tetap berpihak pada Hassan, sampai akhirnya dia dan istrinya harus mati di tangan Taliban dan anak mereka Sohrab harus tinggal di panti asuhan. Teman lama ayah Amir, Rahim Khan megirimkan surat memberithukan kabar sedih ini dan berharap Amir mau menolong Sohrab. Akankah Amir mengikuti suara hatinya untuk menolong Sohrab atau berdiam diri seperti yang telah dia lakukan pada Hassan?
Novel karya Khaled Hosseini ini benar-benar mampu mengaduk-aduk perasaan pembaca, akhir cerita juga tidak dipaksakan dan realistis. Keindahan alam Afganisthan mampu dihadirkan dengan detail membuat pembaca bermain dengan imaginasi mereka, demikian pula dengan alur cerita dan penokohannya.
Wednesday, November 5, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment