Friday, December 5, 2008

My Invisible Brother

Suatu malam seseorang seperti berlalu dihadapanku. Apakah ini hanya mimpi, khayalan ataukah benar-benar nyata? Bayangan wajah itu semakin jelas dan tersenyum, siapa sebenarnya wajah pucat ini, mengapa wajahnya sangat familiar, mungkinkah dia orangnya yang pernah muncul di mimpi ku selama ini, mata hitamnya terlalu memukau untuk dilupakan. Tak lama dia pun menyapaku, sejenak aq terdiam, bagaimana dia bisa tahu nama ku, bukankah pertemuan ini yang pertama, seakan bisa membaca pikiranku,dia pun mengenalkan diri bahwa sebenarnya adalah alm kakak seorang teman yang dekat dengan ku selama beberapa waktu belakangan ini.
My Godness, pertanda apa kah,untuk apa
aku Kau beri penglihatan ini? Hari-hari berikutnya dia sering menemui ku, bercerita tentang berbagai hal, bagimana bersikap dalam hidup dan kehidupan. Pelajaran yang sangat berharga, terutama buat aku yang terkadang hanya bisa mengeluh dan gampang putus asa. Belajar tentang kehidupan justru dari dia yg tak lg nyata di dunia ini,sungguh menakjubkan, ada satu kalimat yang selalu aku ingat, "tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, apapun yang terjadi adalah misteri indah Tuhan, jadi jangan pernah menyerah dan syukurilah, sebelum semua berakhr dengan penyesalan". Dia juga bercerita, begitu banyak yang belum dia lakukan sampai akhrnya harus kembali ke rumah Tuhan, terasa begitu meyakitkan ketika ingin melakukan sesuatu buat keluarga tercinta tapi yang terjadi justru sebaliknya, bukan hanya karena tak terlihat oleh mata tetapi terkadang juga tak terlihat oleh hati mereka. Sejauh ini my invisible brother benar-benar seperti seorang kakak yang seharusnya, menghibur di saat aku sedih, menemani melewti malam-malam ketika aku harus kerja ekstra. Lama-lama aku terbiasa dengan kehadirannya yang tiba-tiba muncul tanpa suara, aura dinginnya terlebih tatapan tajam mata hitam indahnya, sekalipun dalam hati bertanya-tanya apa maksud semua ini. Kakak invisible ku seakan tahu apa yang aku pikirkan, dia menjawab kalau hanya aku yang mampu mengerti dan bisa membantu meneruskan harapan-harapannya yang tertunda, sekali lagi aku dibuat bingung dan semakin tidak mengerti. Pernyataan apa lagi ini, sekalipun sampai sekarang aku tidak mengerti apa yg mas maksud, aq brjanji akan membantu sejauh kemampuanku, jika memang itu yang bisa membuat mas tenang..rest in peace, semoga jiwa mas tenang di rumah Tuhan..Amin.
Pengalaman ini jadi pelajaran berharga buat aku, belajar bagaimana menghargai hidup yang sebenarnya sebagai suatu anugerah Tuhan yang tak ternilai, pertemuan dengan nya sungguh menyadarkan aku bahwa selama ini terlalu banyak waktu yang telah ku sia-siakan. Perbincangan dengan kakak yang tak terlihat, membuat aku berpikir jika seandainya aku yang berada dalam posisinya, keadaanku pasti tidak jauh berbeda dengannya. Pengalaman ini membuat aku lebih semangat untuk hidup supaya aku bisa membahagiakan orang lain, sehingga jika waktu itu datang, tidak ada lagi penyesalan...

Thursday, December 4, 2008

Poetry for Contemplation


Footprints

One night a man had a dream. He dreamed he was walking along the beach with the Lord. Across the sky flashed scenes from his life. For each scene he noticed two sets of footprints in the sand; one belonging to him and the other to the Lord

When the last scene of his life flashed before him, he looked back at the footprints in the sand. He noticed that many times along the path of his life there was only one set of footprints. He also noticed that it happened at the very lowest and saddest times of his life. This really bothered him and questioned the Lord about it.

"Lord, you said that once I decided to follow you, you'd walk with me all the way. However, I noticed that during the most troublesome times of my life there was only one set of footprints. I don't understand why when I needed you most you would leave me."

The Lord replied, “my precious, precious child, I love you and I would never leave you during your times of trial and suffering, when you see only one set of footprints it was then that I carried you."

Author Carolyn Joyce Carty

Wednesday, December 3, 2008

Twilight by Stephenie Meyer

Stephenie Mayer berhasil menghasilkan karya yang luar biasa dan layak menjadi best seller. Buku ini mengisahkan tentang kisah kehidupan seorang Isabella Swan,sebelum menginjakkan kaki di Forks kehidupan Bella biasa-biasa saja, tetapi semuanya menjadi kompleks ketika dia memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya Charlie. Perjumpaannya dengan Edward Cullen, membawa Bella ke dalam kisah cinta klasik dan dramatis layaknya kisah negeri dongeng. Edward Cullen ternyata bukan seorang remaja biasa, dia adalah seorang vampire, sosok klasik yang sudah berusia ratusan tahun. Perjalanan cinta Edward dan Bella diceritakan penuh intrik dan manis, munculnya tokoh Jacob Black seorang werewolf juga menjadikan kisah ini lebih menarik. Stephenie mampu menceritakan kisah cinta klasik ini dengan indah, baik alur, penokohan ataupun setting tempatnya mampu membawa pembaca seperti berada dalam cerita. Seperti suasana saat bermain baseball yang tidak lazim, atau usaha penyerangan James sangatlah menarik. Perilaku para tokoh juga mampu menggambarkan karakter mererka, misalnya Rosalie dengan wajah cantik yang keras ataupun Esme yang melankolis sangat jelas dilukiskan. Kisah ini sangat menarik, tidak hanya pada kisah cinta yang tidak biasa antara vampire dan manusia tetapi juga pada kisah klasik tentang werewolf dan vampire yang merupakan legenda masyarakat barat.